Menata Lingkungan Belajar PAUD

Berikut ini kami bagikan Bagaimana Cara Menata Lingkungan Belajar PAUD - Dimulai dari Fungsinya, Prinsip, Syaratnya, Bagaimana Memilih Furniture, Menata Ruang Belajar Indoor dan Outdoor, Penempatan Toilet, dan Membuat Pagar yang ramah bagi Peserta Didik.


Menata Lingkungan Belajar PAUD - Penataan lingkungan belajar merupakan penataan lingkungan fisik, baik di dalam maupun di luar ruangan. Penataan lingkungan termasuk seluruh asesoris yang digunakan , baik di dalam maupun di luar ruangan, seperti: bentuk dan ukuran ruang, pola pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding, bahan dan ukuran mebeulair, bentuk, warna, ukuran, jumlah, dan bahan berbagai alat main yang digunakan sesuai dengan perencanaan.

Menata Lingkungan Belajar PAUD 

Apa Fungsinya?

  1. Mempersiapkan lingkungan fi sik yang aman, nyaman, menarik, dan didesain sesuai dengan perencanaan sehingga mendorong anak untuk mengoptimalkan perkembangannya.
  2. Mendukung anak untuk mandiri, bersosialisasi dan menyelesaikan masalah

Prinsip Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

  1. Membuat anak merasa aman
  2. Membuat anak merasa nyaman
  3. Mendorong anak untuk dapat bereksplorasi
  4. Mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya
  5. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak
  6. Memperhatikan karakteristik anak, kemampuan anak, latar belakang keluarga, lingkungan bermain, dan budaya setempat.
  7. Lingkungan main yang ditata dapat membantu anak memperkirakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan, baik pelaksanaannya (kelompok atau individu) maupun tempat alat main yang dibutuhkan.
  8. Mengembangkan kemandirian - Lingkungan yang ditata dengan rapi, semua mainan yang boleh digunakan anak ditata dalam rak yang terjangkau anak, membuat anak dapat secara mandiri mengambil dan menyimpan kembali, tanpa harus minta tolong pendidik. Apabila di satuan PAUD menerima anak berkebutuhan khusus dengan kursi roda, ramp harus tersedia agar anak bisa mengakses lingkungan tanpa harus tergantung pada orang lain.
  9. Mengembangkan kepercayaan diri anak - Lingkungan yang ditata sesuai dengan kondisi anakdapat membangun kepercayaan diri anak, bahwa mereka mampu melakukannya. Lingkungan yang penuh tantangan, tetapi aman dilakukan anak, mendorong anak untuk mencari jalan keluar untuk mengatasi setiap tantangan yang ada. Hal ini menumbuhkan kreativitas dan sikap pantang menyerah.
  10. Mengembangkan keterampilan motorik halus - Koordinasi tangan-mata, keterampilan sosial, keaksaraan awal, sains dan teknologi, kemampuan matematika, serta kemampuan berkomunikasi. Lingkungan yang memfasi-litasi dengan berbagai kegiatan langsung, tidak semata-mata terfokus pada kegiatan akademik, akan mendorong anak senang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Apa Persyaratannya?

  1. Ruang/tempat yang digunakan untuk pembelajaran harus bisa menarik dan mengundang minat anak untuk bermain di situ.
  2. Segala sesuatu dan setiap tempat harus mengandung unsur pendidikan. Dari warna, cahaya, tanaman, kamar mandi, dapur, pintu gerbang, dan penataan bahan-bahan main ditata dengan nilai-nilai keindahan.
  3. Aman, nyaman, sehat. bebas dari benda-benda yang dapat melukai anak serta binatang-binatang kecil yang berbisa.
  4. Menekankan pada berbagai macam media termasuk bahan-bahan alam, bahan daur ulang, dll. Bahan-bahan main disimpan di dalam tempat yang mudah digunakan dan disimpan kembali oleh anak.

 Penataan Ruang Belajar di Dalam (indoor)

  1. Penataan ruangan memperhatikan kebebasan anak bergerak, dengan memperhatikan:Kelompok usia anak (bayi, batita, atau prasekolah)
  2. Jumlah anak yang akan dilayani , kebutuhan gerak setiap anak 3 m2 di luar yang terpakai loker, dan perabotan lainnya
  3. Lamanya anak dilayani di lembaga PAUD
  4. Dapat digunakan oleh berbagai kegiatan
  5. Antarruang kegiatan dibatasi oleh loker setinggi anak saat berdiri agar dapat diobservasi oleh guru secara menyeluruh
  6. Penataan ruangan memfasilitasi anak bermain sendiri, kelompok kecil, dan kelompok besar
  7. Aman, bersih, nyaman, dan mudah diakses oleh anak yang berkebutuhan khusus
  8. Mudah untuk dikontrol (dapat dipantau secara keseluruhan)
  9. Sentra balok dan sentra main peran saling berdekatan
  10. Sentra seni dengan sentra main bahan alam berdekatan
  11. Buku ditempatkan di setiap sentra atau di tempat tertentu yang mudah dijangkau semua anak.
  12. Sentra musik dan gerak lagu di tempat pijakan sebelum main tempat semua anak berkumpul.
  13. Sentra disusun lebih fl eksibel agar dapat diubah sesuai dengan kebutuhan
  14. Cahaya, sirkulasi udara, sanitari, lantai/karpet bebas dari kutu, jamur, dan debu.
  15. Penggunaan cat tembok dan kayu tidak mudah luntur saat dipegang anak.
  16. Lantai tidak berbahan licin dan harusnya mudah dibersihkan.
  17. Stop kontak tidak mudah dijangkau anak.
  18. Pegangan pintu setinggi jangkauan anak, kecuali pintu pagar setinggi jangkauan orang dewasa
  19. Dinding sebaiknya tidak dilukis permanen. Warna perabot dan dinding menggunakan warna natural
  20. Bebas dari asap rokok, bahan pestisida, dan toxin.
  21. Bebas dari bahan yang mudah terbakar atau rapuh.

Bagaimana Memilih Furnitur?

  1. Meja dan kursi untuk anak disesuaikan dengan ukuran anak, baik berat maupun ukurannya. Penyesuaian ukuran dengan kemampuan anak dimaksudkan agar anak nyaman menggunakannya, menghindari kecelakaan karena kesulitan anak menggunakannya. Di samping itu, anak dapat dilibatkan untuk turut membereskan meja – kursi apabila ruangan akan digunakan kegiatan lain yang tidak membutuhkan pemakaian meja dan kursi.
  2. Ujung meja dan kursi anak berbentuk tumpul (tidak runcing).
  3. Loker tempat menyimpan alat main anak dan buku-buku bacaan anak setinggi jangkauan anak digunakan sebagai pemisah sentra bermain.
  4. Bila kursi plastik yang dipilih, pastikan cukup kokoh dan tidak licin bila ditempatkan di atas lantai.
  5. Bila alat furnitur yang dipilih berbahan kayu, pastikan cat yang digunakan aman bagi anak, tidak berbau, tidak mengandung toxin atau racun.
  6. Perhatikan permukaan furnitur kayu. Permukaan kayu yang kasar dapat melukai anak.

Apa yang Diperhatikan dalam Menempatkan Toilet?

Toilet termasuk prasarana vital yang harus dimiliki satuan PAUD. Tempat ini harus dirancang dan dirawat dengan baik, karena selain untuk pembelajaran anak, tempat ini memudahkan penyebaran virus atau bakteri. Oleh karena itu, untuk toilet yang bersih harusnya memenuhi unsur berikut:
  1. Toilet anak terpisah dengan toilet dewasa. Untuk toilet anak tidak memerlukan slot kunci. Pintu toilet anak cukup setengah badan.
  2. Ruangan toilet dekat dengan kegiatan anak agar mudah terawasi oleh guru.
  3. Tersedia air bersih yang bisa diakses anak secara mandiri.
  4. Tersedia sarana pembersih (sabun cair) dan pengering tangan (tissue) untuk pembiasaan pola hidup bersih dan sehat.
  5. Tersedia tempat pembuangan benda kotor.
  6. Lantai diusahakan selalu kering agar tidak licin dan bebas dari bau.
  7. Ukuran alat fasilitas kebersihan (sanitary) sesuai dengan ukuran anak agar anak dapat menggunakan dengan mudah dan mampu membersihkannya sendiri dengan mudah pula.
  8. Pencahayaan ruang toilet cukup baik dengan sirkulasi udara yang baik pula agar tidak mudah tumbuh jamur dan bau.
  9. Semua alat dan sanitary di ruang mandi selalu terjaga kebersihannya.

 Bagaimana Menata Ruang Luar (outdoor)?

Ruang luar merupakan lingkungan belajar yang sangat menyenangkan bagi anak. Di ruang luar anak lebih bebas bergerak karena seharusnya ruang luar memfasilitasi perkembangan motorik kasar anak.
Hal yang harus diperhatikan dengan ruang luar:
  1. Luas area bermain sebagaimana standar internasional menetapkan 7 m2 peranak
  2. Ruang bermain outdoor dipastikan tidak terdapat binatang yang menyengat
  3. Bak pasir harus ditutup bila tidak digunakan dan dipastikan dalam kondisi kering agar tidak menjadi tempat berkembang biak binatang kecil.
  4. Area basah ditempatkan di luar, dekat dengan sumber air, lantai yang tidak licin, sanitasi terjaga baik agar air tidak menggenang.
Mainan di ruang luar:
  1. Bebas dari bahan yang berbahaya.
  2. Penataan sarana cukup luas bagi anak bergerak bebas, tidak perlu berdesakan.
  3. Ketinggian mainan sebaiknya tidak lebih dari 1.5 meter dan tingkat kemiringannya sekitar 400
  4. Dasar seluncuran cukup lembut.
  5. Dipastikan tidak mudah patah atau putus.
  6. Dikontrol dan diperbaiki secara reguler. Sebaiknya tidak terkena langsung terik matahari.
  7. Seluncuran, ayunan, jungkitan, dan sarana bermain outdoor dalam kondisi baik dan catnya tidak mengandung toxin.
  8. Jika bahan menggunakan kayu, dipastikan permukaan kayu licin untuk mencegah anak tertusuk serpihannya.

Apa yang Harus Dipertimbangkan dalam Membuat Pagar?

  1. Pagar pembatas area outdoor dengan tempat umum di luar lembaga diperlukan untuk memastikan bahwa anak-anak tidak bisa terdorong ke dalam situasi berbahaya.
  2. Desain dan ketinggian pagar harus sedemikian rupa untuk mencegah anak dapat keluar dengan cara merangkak di bawah
  3. Mekanisme penguncian harus disediakan untuk meng atasi potensi berbahaya ketika gerbang tidak ditutup.
  4. Pagar dapat menjadi sentra berkebun anak.
 Itulah kiranya berbagi informasi mengenai Menata Lingkungan Belajar PAUD pada kesempatan kali ini, semoga bisa membantu dalam mengelola sarana sekolah menjadi lebih baik dan aman digunakan peserta didik. Bagi yang membutuhkan materi lengkapnya bisa didapatkan DISINI

Belum ada Komentar untuk "Menata Lingkungan Belajar PAUD"

Posting Komentar