3 Model Pembelajaran PAUD yang sering digunakan di Indonesia

Pedoman Pengelolaan Kelas PAUD

3 Model Pembelajaran PAUD yang sering digunakan di Indonesia - Penataan lingkungan belajar terkait dengan model pembelajaran yang digunakan. Ada banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan. Semua model memiliki karakteristik yang berbeda. Namun, semuanya memuat prinsip pembelajaran PAUD yang sama. Di Indonesia model pembelajaran yang banyak digunakan di satuan PAUD ada tiga macam, yakni model sudut, area, dan sentra.

A. Model Sudut

Model pembelajaran sudut memberikan kesempatan kepada anak didik untuk belajar dekat dengan kehidupan sehari-hari. Model ini bersumber pada teori pendidikan dan perkembangan Montessori. Pada model ini program pembelajaran difokuskan pada lima hal, yakni:
  • Praktik kehidupan. Anak-anak diajarkan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan keterampilan dan kemandirian, seperti mengikat tali sepatu, menyiapkan bekal makan mereka, pergi ke toilet tanpa bantuan, dan membersihkan diri sendiri ketika mereka menumpahkan sesuatu.
  • Pendidikan kesadaran sensori. Di sini anak dilatih untuk peka menggunakan lima indera yang mereka miliki.
  • Seni berbahasa. Anak-anak didorong untuk mengekspresikan diri mereka secara lisan. Anak-anak juga belajar membaca, mengeja, tata bahasa, dan menulis.
  • Matematika dan bentuk geometris. Anak-anak diajarkan tentang angka, baik itu dengan menggunakan tangan maupun dengan alat.
  • Budaya. Pendidikan budaya di sini mencakup geografi , hewan, waktu, sejarah, musik, gerak, sains, dan seni.
Selaras dengan fokus program pembelajaran di atas, ruangan pembelajaran ditata secara fungsional bagi anak, yang memungkinkan anak bekerja, bergerak, dan berkembang secara bebas. Kondisi ruangan dan peralatan disesuaikan dengan ukuran anak. Bahan dan alat main diatur dalam rak-rak yang mudah dijangkau anak. Ruang kelas ditata indah dan menarik bagi anak karena pada usia awal rasa estetika mulai berkembang. Tersedia buku-buku yang dapat diambil anak kapan saja. Dalam ruangan ini dibagi menjadi lima sudut sebagai berikut :

1. Sudut Latihan Kehidupan Praktis (Practical Life Corner)

Di sudut ini anak-anak diberi kesempatan untuk meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitar mereka setiap hari. Misalnya, mereka menyapu, mencuci, memindahkan suatu barang dengan berbagai alat yang berbeda (sendok, sumpit dan lain-lain), membersihkan kaca, membuka dan menutup kancing atau resleting, membuka dan menutup botol/kotak/kunci, mengelap gelas yang sudah dicuci dan sebagainya. Melalui berbagai aktivitas yang menarik ini, anak-anak belajar untuk membantu diri mereka sendiri (self help), berkonsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja dengan baik.

Bahan dan alat main yang disediakan pada sudut ini dapat berupa:
  • kursi
  • kertas
  • kacang-kacangan
  • teko/botol
  • beras
  • air
  • sendok
  • kerang
  • penjepit
  • biji-bijian
  • kancing berbagai warna dan ukuran
  • berbagai macam bentuk benda
  • lem
  • kuas
  • kertas kertas garis lurus, zigzag, lengkung, geometris, bentuk binatang
  • bingkai baju, kancing besar, kancing kecil, prepet, kancing cetet, tali, kait, risleting, pita,tali sepatu, peniti, gesper, kancing sepatu
  • sepatu dan alat semir
  • cotton buds dan tissue
  • gunting kuku
  • shampoo anak dan sisir
  • karet rambut, pita
  • lap kaca, kayu, perak, kuningan
  • meja
  • timbangan dan bahan bahan untuk ditimbang
  • alat ukur
  • saringan /ayakan

2. Sudut Sensorik

Sudut sensorik mengembangkan sensitivitas penginderaan anak, yakni penglihatan, pendengaran, penghiduan, perabaan, dan pengecapan. Di sudut sensorik kegiatan berfokus pada pengenalan benda seperti berbagai perbedaan warna, merasakan berat ringan, berbagai bentuk dan ukuran, merasakan tekstur halus dan kasar, tinggi-rendah suara, berbagai bebauan dari berbagai benda, dan mengecap berbagai rasa dari benda yang dijumpai sehari-hari.

Bahan dan alat main yang disediakan pada sudut ini dapat berupa:
  • berbagai bumbu dapur di dalam botol untuk dicium wanginya
  • berbagai sumber rasa asin, manis, pahit, asam
  • kain dan biji-bijian dengan berbagai tekstur
  • menara gelang
  • bola palu
  • lonceng tangan, dll.

3. Sudut Matematika (Pre Math and Perception Corner)

Di sudut ini matematika diperkenalkan kepada anak-anak melalui konsep-konsep matematika yang jelas dan menarik mulai dari hal yang konkret hingga abstrak. Anak-anak belajar memahami konsep dasar kuantitas/jumlah dan hubungannya dengan lambang-lambang serta mempelajari angka-angka yang lebih besar dan operasi

Matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian secara alami. Selain itu, di sudut ini anak dapat belajar matematika melalui pengukuran, seperti mengukur jarak, mengukur literan, dan mengukur besar kecil.  Bahan dan alat main yang disediakan pada sudut ini dapat berupa:
  • berbagai jenis botol
  • berbagai jenis batu
  • berbagai jenis kancing
  • kartu bilangan
  • kotak pernak pernik berwarna
  • papan geobord
  • gambar -gambar himpunan bilangan
  • balok –balok
  • alat bermain konstruksi
  • lotto
  • berbagai macam puzzle
  • manik manik
  • alat untuk meronce
  • tempat telur

4. Sudut Bahasa (Language and Vocabulary Corner)

Di sudut ini anak-anak belajar mendengar dan menggunakan kosakata yang tepat untuk seluruh kegiatan, mempelajari nama-nama susunan, bentuk geometris, komposisi, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Selain itu, anak-anak mulai diperkenalkan tentang komposisi/ susunan kata, kalimat, dan cerita.

Bahan dan alat main yang disediakan pada sudut ini dapat berupa:
  • rak barang
  • kartu huruf
  • folder anak
  • macam-macam gambar
  • kartu kata
  • kertas, alat tulis
  • gambar seri
  • karpet puzzle huruf
  • karpet puzzle benda-benda

5. Sudut Kebudayaan (Culture and Library Corner)

Di sudut ini anak-anak diperkenalkan mempelajari Geografi , Sejarah, iImu tentang tumbuh-tumbuhan dan iImu pengetahuan yang sederhana. Anak-anak belajar secara individual, kelompok, dan diskusi mengenai dunia sekitar mereka pada saat ini dan masa lalu. Pengenalan akan tumbuh-tumbuhan dan kehidupan binatang seperti juga pengalaman sederhana untuk mengetahui lebih jauh tentang ilmu pengetahuan alam. Selain itu, anak-anak pun diperkenalkan tentang masakan khas daerah melalui kegiatan memasak.

Bahan dan alat main yang disediakan pada sudut ini dapat berupa:
  • berbagai macam buku cerita
  • ensiklopedia anak
  • meja
  • bantal baca
  • alat gambar/lukis/mencap
  • alat pertukangan
  • alat elektronik
  • playdough/plastisin
  • tanah liat
  • alat eksperimen tumbuh-tumbuhan, batu-batuan, binatang
  • pinset
  • berbagai jenis botol/tube
  • corong air
Sudut-sudut di atas saling berkaitan dan dibuka secara bersamaan setiap harinya. Anak-anak dibolehkan untuk memilih sudut mana yang paling diminatinya. Mereka dapat berpindah ke sudut lainnya dengan tidak mewajibkan untuk menguasai sudut sensorik dan kemampuan di sudut sebelumnya. Sudut latihan kehidupan praktis merupakan fondasi yang mendasar bagi sudut yang lain. Artinya, anak usia yang lebih muda lebih banyak bermain di dua sudut tersebut. Sepanjang hari di sekolah diperkenalkan pula aktivitas-aktivitas yang memungkinkan anak-anak menikmati dan mengembangkan keahlian dan kepekaan sosial mereka. Di Indonesia ditambahkan dengan sudut ketuhanan untuk mengenalkan nilai-nilai dan kegiatan praktis kegiatan agama.

B. Model Area

Model ini dikembangkan oleh Highscope di Amerika Serikat dan dikenalkan di Indonesia oleh Children Resources International. Inc. Model area memfasilitasi kegiatan anak secara individu dan kelompok untuk pengembangan semua aspek. Area ditata secara secara menarik. Setiap area memiliki beberapa kegiatan yang menggunakan alat dan bahan yang berbeda. Semua anak dapat memilih area mana yang paling sesuai dengan minatnya. Untuk semua area difasilitasi oleh seorang guru. Guru mengawasi anak-anak yang bermain di semua area yang dibukanya Area yang biasa dibuka terdiri atas area sebagai berikut.

1. Area Balok

Area balok memfasilitasi anak untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir matematika, pola, bentuk geometris, hubungan satu dengan yang lain, penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian melalui kegiatan membangun dengan balok. Saat anak menggunakan balok, ia akan merasakan berat-ringan, panjang-pendek, dengan tanpa dipaksa anak mengenal bentuk dan konsep-konsep lainnya.

Alat yang disediakan di area balok:
  • balok dengan berbagai bentuk dan ukuran
  • asesoris balok sebagai pelengkap, misalnya balok berwarna
  • benda asesoris lainnya seperti, mobil-mobilan, binatang, orang, pesawat, atau pohon-pohonan
  • alat tulis menulis untuk membangun keaksaraan anak.

2. Area Drama

Victoria Brown dan Sara Pleydell menyatakan bahwa bermain drama penting untuk anak usia dini sebagai proses melatih fungsi kognitif seperti; mengingat, mengatur diri sendiri, mengembangkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kemampuan fokus atau konsentrasi, merencanakan, menentukan strategi, menentukan prioritas, mengembangkan gagasan, dan keterampilan-keterampilan lain yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan di sekolah nanti.

Alat dan bahan yang disiapkan di area drama:
  • alat-alat dapur
  • alat- alat rumah tangga
  • baju-baju untuk berbagai profesi
  • boneka berbagai bentuk
  • dan lainnya yang dapat dijadikan alat main.

3. Area Seni

Area seni mendukung pengembangan kreativitas dan pengalaman taktil anak dalam menggunakan berbagai bahan dan alat. Inti dari kegiatan seni adalah anak-anak mengekspresikan apa yang mereka amati, pikirkan, bayangkan, dan rasakan melalui alat dan bahan yang digunakannya.

Alat dan bahan di area seni
  • kertas dan berbagai ukuran, kuas, serta cat air warna-warni
  • krayon, spidol dan alat menggambar lainnya
  • tanah liat
  • playdough atau plastisin
  • Kayu, dedaunan, kain
  • kaleng
  • kertas warna warni
  • gunting, lem, dan berbagai pita
  • bahan-bahan daur ulang lainnya

4. Area Keaksaraan

Area membaca bukan berarti mengajarkan anak untuk membaca dan menulis seperti layaknya kegiatan membaca dan menulis di sekolah dasar. Area membaca dan menulis dimulai dengan mengenal simbol-simbol sederhana dari benda yang ada di sekelilingnya, membuat coretan di atas kertas. Kegiatan melihat-lihat buku atau membacakan cerita adalah kegiatan yang dilakukan di area ini.

Alat dan bahan di area membaca:
  • berbagai kartu gambar
  • berbagai kartu kata
  • berbagai kartu huruf
  • berbagai alat tulis dan kertas
  • berbagai buku bergambar
  • dll.

5. Area Pasir dan Air

Area pasir dan air lebih kepada pengembangan sensori-motorik. Namun, area ini sangat kaya dengan konsep-konsep matematika dan sains. Anak belajar penuh-kosong, berat-ringan, volume, dan sebagainya. Anak juga dapat belajar tentang perubahan bentuk, perubahan warna, dan sebagainya. Area pasir dan air sangat diminati anak. Untuk kelompok anak yang lebih kecil biasanya belum dapat mengendalikan diri sehingga perlu membawa baju ganti untuk digunakan setelah selesai bermain.

Alat dan bahan yang disediakan di area pasir dan air, di antaranya:
  • botol-botol dengan gelas-gelas plastik dan corong
  • baskom dengan alat kocokan
  • alat pemompa air
  • berbagai alat dapur mainan untuk belajar mencuci
  • baju-baju atau kain kecil dengan penggilas untuk mencuci
  • berbagai bentuk cetakan kue untuk main pasir
  • asesoris lainnya.

6. Area Gerak dan Musik

Gerak dan musik untuk anak usia dini sangat penting untuk membangun kesadaran akan gerakan diri sendiri, melatih kelenturan, mengikuti irama musik, mengenal bunyi alat musik, mengeksplorasi alat-alat sederhana menjadi alat musik bebas. Kegiatan gerak dan lagu merupakan kebutuhan sehari-hari untuk anak usia dini. Dengan berkegiatan yang menyenangkan di area gerak dan lagu, akan berpengaruh pada: kemampuan berpikir dan berbahasa, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan fokus, membangun kesadaran spasial, mengembangkan rasa percaya diri, melatih kekuatan, kelenturan, dan koordinasi fi sik, serta membangun keterampilan sosial.

Alat dan bahan di area gerak dan lagu:
  • Tape recorder dan kaset instrumen atau lagu-lagu
  • Alat musik tradisional
  • Alat musik modern (organ, gitar, dll. untuk ukuran mini)
  • Alat musik dari bahan daur ulang dari botol plastik atau bahan lainnya.

7. Area Sains Area

Sains menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk menggunakan panca indera dan menyalurkan langsung minat mereka terhadap kejadian-kejadian alamiah dan kegiatan-kegiatan manipulatif. Area Sains juga dapat dilakukan di luar ruangan dengan tanaman, binatang, dan benda-benda di sekitar.

8. Area Matematika

Area matematika sangat kental dengan kegiatan manipulatif. Di area ini anak dapat belajar tentang bentuk, hitungan, angka, jumlah, pengelompokkan, ukuran, pola, memasangkan. Di area ini juga anak belajar pengembangan bahasa, sosial, emosional, dan aspek perkembangan lainnya.

9. Area Imtaq

Di Indonesia ditambah dengan area imtaq. Area imtaq memfasilitasi anak belajar tentang kegiatan ibadah sesuai dengan agama yang dianut anak.

Alat dan bahan:
  • miniatur rumah ibadah,
  • perlengkapan ibadah,
  • buku-buku bacaan,
  • kertas gambar dan alat-alat gambar
  • dll.

C. Model Sentra

Model yang dikembangkan Creative Curiculum mengelola kegiatan pembelajaran yang seimbang antara bimbingan guru dengan inisiatif anak. Model ini dikenalkan di Indonesia oleh Dr. Pamela Phelp dari CCCRT Florida. Bermain dipandang sebagai kerja otak sehingga anak diberi kesempatan untuk memulai dari mengembangkan ide hingga tuntas menyelesaikan hasil karyanya “start and fi nish”.

Dukungan guru memfasilitasi anak mengembangkan kecakapan berpikir aktif dan anak diberi keleluasaan untuk melakukan berbagai kegiatan untuk mendapatkan pengalaman tentang dunia sekelilingnya. Sentra yang dikembangkannya tidak berbeda dengan sistem area. Perbedaan tampak dalam pengelolaan kelas. Dalam model area semua anak bebas bergerak di semua area yang dikelola oleh seorang guru. Dalam model sentra anak bebas memilih bermain yang disiapkan dalam satu sentra. Di dalam sentra dilengkapi dengan 3 jenis kegiatan bermain, yaitu bermain sensorimotorik, main peran, dan main pembangunan. Keragaman main atau disebut juga densitas main memfasilitasi untuk dapat memilih mainan sesuai dengan minatnya. Kelompok anak berpindah bermain dari satu sentra ke sentra lainnya setiap hari.

 Tiap sentra dikekola oleh seorang guru. Proses pembelajarannya dengan menggunakan 4 pijakan, yaitu pijakan penataan alat (pijakan lingkungan), pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah bermain. Sentra yang dibuka di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Sentra Balok

Sentra balok memfasilitasi anak bermain tentang konsep bentuk, ukuran, keterkaitan bentuk, kerapihan, ketelitian, bahasa, dan kreativitas. Bermain balok selalu dikaitkan dengan main peran mikro, dan bangunan yang dibangun anak digunakan untuk bermain peran.

Alat dan bahan main:
  • balok-balok dengan berbagai bentuk dan ukuran
  • balok asesoris untuk main peran
  • lego berbagai bentuk
  • kertas dan alat tulis

2. Sentra Main Peran Kecil (mikro)

Main peran kecil mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, kemampuan berbahasa, sosial-emosional, menyambungkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan baru dengan menggunakan alat main peran berukuran kecil.

Alat dan Bahan:
  • berbagai miniatur mainan
  • berbagai mainan alat rumah tangga
  • berbagai mainan mini alat kedokteran
  • berbagai mainan mini alat transportasi
  • berbagai mainan mini alat tukang

3. Sentra Main Peran Besar

Sentra main peran mengembangkan kemampuan mengenal lingkungan sosial, mengembangkan kemampuan bahasa, kematangan emosi dengan menggunakan alat main yang berukuran besar sesuai dengan ukuran sebenarnya.

Alat dan bahan:
  • mainan untuk pasar-pasaran
  • mainan untuk rumah-rumahan
  • mainan untuk dokter-dokteran
  • mainan untuk kegiatan pantai
  • mainan untuk tukang-tukangan
  • mainan untuk kegiatan nelayan
  • mainan salon-salonan
  • dll.

4. Sentra Imtaq

Sentra Imtaq mengenalkan kehidupan beragama dengan keterampilan yang terkait dengan agama yang dianut anak. sentra Imtaq untuk satuan PAUD umum mengenalkan atribut berbagai agama, sikap menghormati agama.

5. Sentra Seni

Sentra seni dapat dibagi dalam seni musik, seni tari, seni kriya, atau seni pahat. Penentuan sentra seni yang dikembangkan tergantung pada kemampuan satuan PAUD. Disarankan minimal ada dua kegiatan yang dikembangkan di sentra seni yakni seni musik dan seni kriya. Sentra seni mengembangkan kemampuan motorik halus, keselarasan gerak, nada, aspek sosial-emosional dan lainnya.

6. Sentra Persiapan

Sentra persiapan lebih menekankan pengenalan keaksaraan awal pada anak. penggunaan buku, alat tulis dapat dilakukan di semua sentra, tetapi di sentra persiapan lebih diperkaya jenis kegiatan bermainnya. Pada kelompok anak paling besar yang segera masuk sekolah dasar, frekuensi main di sentra persiapan lebih banyak. Kegiatan persiapan dapat juga diperkuat dalam jurnal siang.

7. Sentra Bahan Alam

Sentra bahan alam kental dengan pengetahuan sains, matematika, dan seni. Sentra bahan alam diisi dengan berbagai bahan main yang berasal dari alam, seperti air, pasir, bebatuan, daun. Di sentra bahan alam anak memiliki kesempatan menggunakan bahan main dengan berbagai cara sesuai pikiran dan gagasan masing-masing dengan hasil yang berbeda. Gunakan bahan dan alat yang ada disekitar. Perhatikan keamanannya. Bahan dan alat yang digunakan harus bebas dari bahan beracun atau binatang kecil yang membahayakan.

8. Sentra Memasak

Sentra memasak kaya dengan pengalaman unik bagi anak mengenal berbagai bahan makanan dan proses sain yang menyenangkan. Di sentra memasak anak belajar konsep matematika, sains, alam, dan sosial sehingga menunjang perkembangan kognitif, sosial-emosional, bahasa, motorik, dan juga seni, serta nilai agama.

Model-model tersebut di atas merupakan hasil penelitian dan penerapan para pakar pendidikan anak usia dini yang berlangsung bertahun-tahun sebelum disosialisasikan lebih luas. Pengkajian oleh para ahli dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas model-model tersebut mampu membantu anak dalam belajar. Setiap model model memiliki kekuatan dan keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, apa pun model yang digunakan, anak bisa bermain nyaman, aman, dan berkembang kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan perilaku baiknya.

Bagi Anda yang membutuhkan semua Materi diatas berkaitan dengan Model Pembelajaran PAUD, yang bisa di cetak untuk dipelajari, kami sudah siapkan melalui link dibawah ini :
Download 3 Model Pembelajaran PAUD yang sering digunakan di Indonesia
Itulah kiranya berbagi Informasi mengenai 3 Model Pembelajaran PAUD yang sering digunakan di Indonesia seperti Model Sudut, Model Sentra dan Model Area berikut dengan contoh dan Alat Bahannya. Semoga bisa membantu dalam mengembangkan setiap Tema pembelajaran di PAUD setiap harinya. Terima Kasih.

Belum ada Komentar untuk "3 Model Pembelajaran PAUD yang sering digunakan di Indonesia"

Posting Komentar